investasi di bidang kehutanan atau pohon kayu
selalu mengungguli investasi di bidang lainnya selama 30 tahun
terakhir, yang secara konsisten memberikan tingkat pengembalian minimal
15% per tahun selama beberapa dekade terakhir. Perusahaan investasi
terkenal seperti Jeremy Grantham pun telah menggunakan investasi di
bidang ini sebagai lindung nilai yang efektif terhadap inflasi selama
bertahun-tahun (bahkan Grantham memegang 20% dari portofolio investasi
pribadinya di sektor Kehutanan), dari investasi sebesar £ 1 juta (
sekitar 14 milyar) pada tahun 1990 dapat menghasilkan pengembalian
sekitar £ 16.366.537 (sekitar Rp.233,5 milyar) di tahun 2010 kemaren.
lalu bagaimana supaya kita juga bisa
merasakan bahwa investasi ini adalah yang terbaik, dan bagaimana pula
investor kecil, yang mungkin tidak memiliki modal investasi sampai
puluhan milyar, bisa berinvestasi dan mengambil keuntungan dari bisnis
risiko rendah namun pengembalian tinggi yang selama selama puluhan
tahun ini hanya baru bisa dinikmati oleh investor besar tersebut?
Ada beberapa pilihan investasi yang
tersedia untuk investor kecil supaya bisa berinvestasi di bidang ini,
seperti investasi menanam jabon merah samama, jabon putih, kayu putih, gmelina, sengon, surian dll. Investor bisa memilih sendiri dari mulai pemilihan jenis pohon
yang akan ditanam sampai tempat atau lokasi untuk menanam pohon kayu
yang telah dipilih, Pemilihan investasi jenis ini juga tergantung dari
seberapa lama anda menginginkan dana investasi anda kembali lagi,
semakin cepat, semakin besar tentunya semakin baik.
Bahkan saat ini banyak perusahaan
ataupun perorangan yang menawarkan kerjasama investasi dibidang ini,
mereka rata rata menawarkan sistem kerjasama investasi bagi hasil atau
syariah namun ada pula yang menawarkan kenaikan persentase per tahun.
Paket investasi yang ditawarkan pun beragam dari yang per hektar sampai
yang per pohon. Paket per hektar pun bermacam macam juga tergantung dari
berapa jumlah pohon yg ingin kita tanam biasanya antara 500 sampai 2500
pohon tergantung pola tanam. Besaran nilai investasi dan tingkat
keuntungan yang ditawarkan pun bervariasi padahal jenis dan jumlah pohon
yang ditawarkan sama persis, hal ini mungkin dipengaruhi oleh berbagai
faktor contohnya harga beli bibit, upah buruh, keadaan lahan dsb
tergantung dari dimana lokasi perkebunan itu berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar