Banyak usaha yang dilatarbelakangi hobi mampu menuai kesuksesan
dalam perjalanannya. Hal tersebut disebabkan besarnya kecintaan dari
para pelaku untuk menekuni serta mengembangkan usahanya. Kondisi itu
pula yang selama ini menjadi latar belakang dua kakak beradik Ibu
Kussulihtyo Leorita/ Rita (42) dan Ibu Retno Wulandari/ Wulan (34),
dalam mengembangkan hobi memasaknya menjadi sebuah ladang bisnis
keluarga. Kecintaan akan dunia masak-memasak, membuat Ibu Rita dan Ibu
Wulan bersama-sama membangun komitmen untuk menjalankan usaha pembuatan
aneka keripik sayuran dan makanan camilan.
Ditemui tim liputan
bisnisUKM
Kamis (22/12), baik Ibu Rita maupun Ibu Wulan kompak mengakui jika hobi
memasaklah yang menjadi latar belakang mereka menekuni usaha tersebut.
“Sejak awal kami memang hobi memasak, selain tanggung jawab sebagai ibu
rumah tangga, kami melihat bahwa produk yang sering kita buat (keripik
sayuran dan camilan), digemari anggota keluarga, teman, serta
tetangga-tetangga sekitar, kemudian timbul niatan untuk mengembangkannya
menjadi sebuah usaha,” ujar Ibu Rita.

Tidak
tanggung-tanggung, untuk memfasilitasi kegemaran mereka mengkreasi
aneka jenis makanan camilan, masing-masing memiliki brand/ merk produk
sendiri-sendiri. Ibu Rita yang spesialis keripik sayuran, menggunakan
merk ‘SS Adita’ pada setiap inovasi produknya. Sementara Ibu Wulan sang
adik, yang lebih handal dalam pembuatan aneka kue kering
dan kue basah, menggunakan ‘R&T’ sebagai merk produk olahannya.
“Merk tersebut (R&T) merupakan inisial nama saya dan suami, begitu
juga dengan ‘SS Adita’ yang merupakan inisial dari nama Mbak Rita dan
suaminya,” terang Ibu Wulan sembari tersenyum.
Kreasi kuliner yang diproduksi SS Adita antara lain keripik seledri,
keripik kemangi, keripik kenikir, keripik daun ubi, keripik daun
singkong, dan keripik bayam. Sementara R&T memproduksi ampyang
coklat kacang dan mete, bakpia, brownies, nastar, manggleng, criping,
cheese stick, dll. “Semua produk yang kami kreasi tidak menggunakan MSG
dan minyak curah, karena kami konsisten menggunakan minyak berkualitas,
sehingga merupakan produk yang sehat untuk dikonsumsi,” jelas Ibu Rita.
Dibantu tiga orang tenaga produksinya, saat ini mereka rata-rata mampu
memproduksi 10 kg/ hari untuk semua jenis produk.

Bahan
baku yang melimpah di pasaran menjadi salah satu keuntungan tersendiri
bagi SS Adita maupun R&T. “Kami biasa membeli bahan baku sayuran
dari pasar seharga Rp.1.000/ ikat, selain itu ibu-ibu daerah sini
(Kadipolo Berbah Sleman) juga sering memasok sayuran hasil pertanian
mereka kepada kami,” imbuh Ibu Rita. Untuk keripik sayuran, mereka
memproduksinya secara rutin setiap hari. Sementara untuk aneka camilan
yang lain disesuaikan dengan permintaan pesanan yang ada.
Kunci Kesuksesan
Untuk pemasaran
produknya, baik SS Adita maupun R&T sering ikut serta dalam beragam
pameran yang digelar secara regional di Yogyakarta. “Selain pameran,
kami juga ‘menitipkan’ produk atau konsinyasi dengan beberapa swalayan
yang ada di Yogyakarta, dan selama ini respon pasarnya bagus sekali,
karena sangat jarang kami menerima pengembalian produk atau return,”
jelas Ibu Wulan. Selain pasaran lokal via swalayan-swalayan, produk SS
Adita dan R&T juga sudah dipasarkan ke wilayah Kalimantan, Bali, dan
Bogor. Hal itu sedikit banyak merupakan imbas dari promosi yang
dilakukan ketika mengikuti pameran-pameran.

Saat
ini, harga yang dipatok untuk kreasi kripik sayurnya adalah
Rp.5.000,00/100 gram. Sementara untuk aneka jenis camilan lainnya
harganya cukup variatif, berkisar Rp.5.000,00-Rp.25.000,00/ kemasan.
Dengan harga tersebut, Ibu Wulan mengakui rata-rata bisa memperoleh
omzet 5 juta rupiah/ bulannya. “Untuk omzet memang erat kaitannya dengan
kapasitas produksi, dan untuk saat ini kami memang sedikit terkendala
dengan hal itu, tenaga kerja dan peralatan yang kami gunakan belum bisa
mencukupi seluruh permintaan yang ada,” tambahnya.
Sejalan dengan makin meningkatnya permintaan dan produksi keripik sayur
dewasa ini, tingkat kompetisi atau persaingan yang ada juga semakin
tinggi. “Ambil contoh di daerah kami sendiri, saat ini yang memproduksi
camilan seperti ini (keripik sayuran), sudah semakin banyak, oleh karena
itu kami selalu memperbaiki kualitas agar tetap bisa bersaing di
pasaran,” ujar Ibu Wulan. Di akhir wawancaranya, Ibu Rita dan Ibu Wulan
kompak berharap agar usaha ini ke depannya semakin bagus, serta
jangkauan pemasarannya semakin luas.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar