BURUNG ANIS KEMBANG 
Classis: Aves 
Subclassis: Carinatae Infraclassis: Neornithes Parvclassis: Neognathae Ordo: Passeriformes Subordo: Passeri Parvordo: Passerida Superfamilia: Muscicapoidea Familia: Turdidae Genus: Zoothera Species: Zoothera interpres  | 
 
REFERENSI 
 | 
Anis kembang atau punglor kembang atau Zoothera interpres pernah mencapai puncak kejayaan jauh melambung di atas semua burung kicauan.
Sekitar akhir 1990 atau awal 2000, harga 
pasaran anis kembang bakalan yang baru bisa ngriwik, pernah mencapi 
rata-rata Rp. 3,5 juta.
Sebagai kicauan di rumah pula, dibandingkan dengan murai batu (Copychus malabaricus)
 misalnya, anis kembang jarang sekali memperdengarkan suara-suara ngeban
 (berulang yang membosankan). Dengan demikian, secara umum anis kembang 
sebagai burung kicauan rumahan mempunyai banyak keunggulan dibanding 
burung lainnya. Sementara untuk perawatan harian, anis kembang tidak 
terlalu manja.
Begitu mulai ngeplong-ngeplong atau 
ngeriwik kasar mendekati ngerol, harganya sudah di atas Rp. 5 juta. 
Sedangkan yang sudah mau bunyi di arena lomba, di atas Rp. 10 juta. 
Suatu rekor harga burung yang belum pernah dicapai burung lainnya.
Sebagai burung kicauan untuk hobi, burung ini tetap memiliki beberapa kelebihan dibanding burung lain.
Ketimbang anis merah (Zoothera citrina)
 misalnya, anis kembang secara umum lebih gampang bunyi, lebih tahan 
stres, suaranya lebih merdu, dan kalau sama-sama “jadi”, anis kembang 
nyaris tidak pernah berhenti bunyi selama tidak dikerodong atau 
diletakkan di tempat gelap.
Tipe suara anis kembang yang ngerol, 
cenderung mendominasi suara ocehan burung lainnya jika kita gantang di 
dalam rumah bersama-sama. Dibanding burung lain, anis kembang yang bisa 
memiliki lagu variatif (tergantung pola pemasterannya) ini, memiliki 
warna suara yang merdu. Meski bisa sangat keras, tetapi tidak memekakkan
 telinga. Beda dengan warna suara burung-burung kicauan lainnya.
+Habitat
Anis kembang tersebar di daerah Nusa 
Tenggara, Sunda Besar, Malaysia dan Filipina. Jumlahnya di alam pada 
daerah-daerah tersebut sudah menyusut. Menurut catatan BirdLife 
Indonesia, anis kembang masih mudah dijumpai di daerah Flores dan 
Kalimantan.
Di Indonesia, ada 12 jenis anis yang 
dapat ditemui di alam. Angka tadi sudah termasuk anis kembang ini. Di 
wilayah Nusa Tenggara, perburuan anis kembang sudah dimulai dari awal 
1995. Saat Pulau Sumbawa telah kehabisan ”stok”, para pemburu itu 
melebarkan sayap ke Flores.
Anis kembang hidup pada hutan primer, 
hutan sekunder yang tinggi dan hutan yang rusak dan lahan yang pohonnya 
banyak, juga petak-petak hutan yang terisolasi. Burung ini ditemukan 
pada ketinggian, 200-1300 m (Lombok), 200-1000 m (Sumbawa). Sedang di 
Flores dijumpai pada dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1000 m. 
Selain itu, BirdLife Indonesia juga mencatat sebaran burung ini di Sumba
 dan Timor. Pastinya, anis kembang merupakan burung yang sebaran 
berbiaknya terbatas hanya di Nusa Tenggara saja.
+Ciri berdasar daerah asal
Secara umum, tidak ada ciri yang 
signifikan untuk membedakan anis kembang berdasar daerah asal. Tidak ada
 perbedaan volume, mental dan gaya tarung yang didasarkan oleh asal 
daerah/habitat. Anis kembang semua wilayah Indonesia ada yang bermental 
bagus volume dahsyat, ada yang bersuara tipis, ada yang ngerol mendongak
 ada yang cuma ngeriwik-ngeriwik. Kalau memilih anis kembang, pilih saja
 dari penangkaran yang sudah dikenal memproduksi burung-burung jawara 
karena indukan-indukannya juga pilihan.
Meski tidak ada ciri-ciri khas anis 
kembang berdasar daerah asal, ada sedikit referensi yang mungkin berguna
 yang pernah ditulis di sebuah tabloid. Disebutkan misalnya, anis 
kembang Tasikmalaya (Jawa Barat) memiliki warna trotol pada bagian dada 
yang tidak ngeblok atau cenderung beraturan (bercorak), sementara bulu 
putih pada sayapnya terputus-putus seperti sisir. Biasanya anis kembang 
asal Jawa Barat cenderung doyan betina.
Anis kembang Sumbawa (Nusa Tenggara) 
warna trotol pada bagian dadanya terlihat ngeblok dan cenderung tidak 
beraturan, sementara bulu putih pada sayap tertata rapi membentuk 
bulatan-bulatan seperti mega. Bodi anis kembang Sumba lebih bongsor 
dibanding dengan Jawa Barat dan Borneo.
Sementara itu ciri anis kembang 
Kalimantan (Borneo) adalah warna trotol pada bagian dada terlihat 
ngeblok atau cenderung tidak beraturan, terdapat warna bulu kuning 
kecoklatan berbaur warna trotol hitam pada bulu dada hingga sisi kiri 
dan kanan di bawah bulu sayap mirip spt anis kembang remaja. Sementara 
warna putih pada sayap memebentuk bulatan-bulatan sepert mega dan 
terputus oleh bulu hitam di bagian bawah. Bodi anis kembang Kalimantan 
relatif lebih kecil dari dan ramping ketimbang Jawa Barat dan Nusa 
Tenggara.
+Ciri jantan dan betina
Burung anis kembang sebenarnya termasuk 
burung monomorfik, yakni jantan dan betina berpanampilan sama. Namun ada
 beberapa tips yang bisa digunakan untuk memilih anis kembang jantan dan
 betina. Hanya saja perlu dicatat bahwa perbedaan ini hanya bisa dilihat
 jika dilakukan perbandingan pada beberapa anis kembang. Kalua hanya ada
 satu burung anis kembang, kadang orang yang belum berpengalaman akan 
kesulitan menentukan atau memperkirakan jenis kelamin anis kembang.
Ciri secara umum yang sering digunakan 
orang antara lain adalah pada bentuk dan struktur mata dan kelopaknya, 
kontras pada bulu, cara berdiri dan cara ngeriwiknya. Untuk anis jantan,
 secara umum bermata menonjol. Yang jantan, datar. Jika warna bulu lebih
 tegas kontrasnya, lebih mengkilap, diyakini sebagai jantan.
Pada pantat anis kembang jantan, juga 
terlihat ada bulu hitam atau abu-abu yang berlekuk-lekuk menyerupai pola
 gambar awan. Sementara anis kembang betina, warna bulu pantat hanya 
sewarna, yakni putih (bisa terang, bisa keruh). Namun membedakan warna 
bulu semacam ini tidak bisa diterapkan untuk memilih anis kembang yang 
masih trotolan. Untuk anis kembang trotolan, maka jika ngeriwiknya 
dengan membuka paruh, diyakini sebagai jantan. Jika hanya 
menggelembung-gelembungkan leher, meski terdengar keras, diyakini 
sebagai betina.
Sementara kalau dilihat dari cara atau 
gaya berdirinya, anis kembang jantan cenderung merapatkan kaki dan 
betina sedikit merenggang dan agak menunduk. Untuk burung jantan yang 
sudah birahi, jika didekatkan betina dia akan menanduk-nanduk, dengan 
gaya body menyenduk-nyenduk seperti ular kobra. Sedangkan betina yang 
sudah birahi, jika didekatkan atau mendengar jantan berkicau, akan 
menggetar-getarkan atau membuka-tutup sayap terus-menerus.
+Memilih anis kembang
Selain memilih berdasar daerah asal dan 
jantan-betina, maka ketika memilih anis kembang bakalan kita bisa 
berpatokan pada hal-hal berikut ini:
- Berkelamin jantan, ciri-ciri burung anis kembang berjenis kelamin jantan seperti sudah disebutkan di atas, atau dapat juga dilihat dari postur tubuh yang panjang serasi, ekor lebih panjang, tulang belakang dan supit kecil rapat, warna bulu lebih tegas, paruh berwarna lebih gelap, warna bulu sangat tegas, mata besar melotot, bentuk kepala lebih besar dan bergerak lincah.
 - Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan burung anis kembang yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
 - Postur badan, pilihlah bahan anis kembang yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
 - Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
 - Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
 
Berdiri pada posisi kepala mendangak 45 
derajat. Boleh percaya boleh tidak, apabila Anda mendapatkan bahan yang 
seperti ini, dijamin umur 7 bulan sudah ngerol dan sudah bisa 
dilombakan.
+Cara perawatan
-Tempat:
Anis kembang bisa dipelihara dengan 
sangkar bulat maupun kotak ukuran 40 x 40 x 60 cm atau bisa juga bulat 
dengan diameter 30 cm. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat 
dengan diameter 1,5 cm, dengan bahan cabang kayu asam yang keras, 
permukaan kulit yang agak kasar (tetapi tidak tajam) sehingga bisa untuk
 mengasah paruh agar tidak runcing. Untuk perawatan harian, anis kembang
 tidak perlu dikerodng dan hanya dikeorodng malam hari agar tidak 
kedinginan.
- Pakan:
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam 
hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin 
dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti 
protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, 
B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula 
mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid 
(sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D.
Di samping vitamin, perlu juga kecukupan 
mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, 
keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem 
pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi
 sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti 
memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Yang termasuk mineral 
yang diperlukan burung anis kembang adalah Calcium, Phosphor, Iron, 
Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan 
Kalium.
REFERENSI TENTANG PERAWATAN BURUNG SECARA UMUM BISA DILIHAT DI SINI 
Berikut ini pola Perawatan harian dan stelan harian untuk burung anis kembang:
- Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
 - Bersihkan kandang harian. ganti atau tambahkan voer, air minum dan buah segar.
 - Berikan jangkrik 2 ekor pada cepuk extra fooding (EF/ pakan ekstra). Jangan pernah memberikan jangkrik secara langsung pada burung.
 - Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
 - Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
 - Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master.
 - Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras, boleh dimandikan bila perlu.
 - Berikan Jangkrik 1 ekor pada cepuk EF.
 - Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
 
PENTING 
Kroto segar diberikan 1 sendok teh 
maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
 Pemberian cacing diberikan 2 ekor 3x seminggu. Buah segar diberikan 
rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan 
buah pepaya, hari Jum’at dan hari Sabtu berikan apel atau pisang atau 
buah lainnya. Berikan multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu
 sekali atau dua kali.
Referensi vitamin dan mineral lengkap untuk burung, silakan di lihat di artikel ini.
Penanganan anis kembang over birahi
- Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore.
 - Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00)
 - Berikan cacing 1 ekor 2x seminggu
 - Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
 - Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
 
Penanganan anis kembang kondisi drop 
- Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 3 pagi dan 3 sore.
 - Tingkatkan porsi pemberian kroto menjadi 3x seminggu
 - Mandi dibuat 2 hari sekali.
 - Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung anis kembang lain dahulu
 - Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari
 - Berikan vitamin tambahan
 
+PENANGANAN ANIS KEMBANG UNTUK LOMBA
Perawatan dan setelan anis kembang untuk lomba
Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh 
berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu 
mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan 
memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu 
mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.
Berikut ini pola perawatan dan stelan lomba untuk burung anis kembang:
- H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 2 ekor pagi dan 2 ekor sore.
 - H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
 - 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 1 ekor saja.
 - Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.
 
PENTING
- Jangan memberikan ulat hongkong dalam menggenjot birahi pada burung anis kembang. karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat meningkat dan menjadi tidak stabil.
 - Sebaiknya, joki lapangan adalah orang yang tidak pernah terlibat didalam perawatan harian pada burung anis kembang tersebut.
 
Perawatan dan setelan burung anis kembang pasca lomba
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini pola perawatan dan stelan pasca Lomba untuk burung anis kembang:
- Porsi EF dikembalikan ke stelan harian.
 - Berikan multivitamin pada air minum pada H+1 setelah lomba.
 - Sampai H+3 setelah lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
 
+Perawatan dan setelan anis kembang mabung
Masa mabung (moulting) merupakan masa 
yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan 
digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total
 protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa 
mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein 
dalam tubuh burung.
Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri 
atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. 
Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta 
memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun 
sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan 
kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai 
protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini 
sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk 
mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.
Ketika burung mabung, mereka juga 
memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan 
energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan 
burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk 
dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi
 yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali 
lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat 
misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang 
menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).
Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa 
mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur 
burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus 
perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau 
kegagalan burung melewati masa mabung.
Hal yang paling utama untuk diingat 
adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan
 yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna 
mungkin.
Untuk menyediakan protein yang diperlukan
 untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino 
yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu 
bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada 
kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian 
suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang 
baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino
 untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.
Meskipun pada umumnya mabung berjalan 
normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, 
khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang 
tidak rontok (sekadar nyulam).
Penggangu tersebut antara lain:
* Penyakit - Penyakit 
yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus 
polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan 
memproduksi bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi 
bakteri pada usus dapat pula menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.
* Gizi buruk – 
Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya 
produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan 
yang kurang gizi bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas 
(mudah patah, mudah kusam, melintir/ keriting dan sebagainya).
* Kimiawi –  penggunaan 
bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau bahkan 
merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada 
merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan 
menyebabkan bulu burung melintir jika diberikan semasa burung mabung.
* Stres – Hal ini 
terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia. 
Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan 
sebagainya.
Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?
Pertama-tama menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.
Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.
Ketiga, berikan gizi 
yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya
 saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang 
banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat 
misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi meski secara fisik 
terlihat gemuk.
Jika Anda telah melakukan semua hal di 
atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas bulu Anda perlu 
berbicara dengan dokter hewan khusus burung.
Cara Smart menggunakan BirdVit
Dalam kaitan dengan persoalan mabung inilah disarankan kepada penghobi burung untuk memberikan burung asupan tambahan, misalnya BirdMolting atau juga BirdVit untuk burung yang sedang mabung. Cara ini lebih smart” sebab BirdVit adalah multivitamin dan multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung.
BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti:
- Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3.
 - Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.
 - Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.
 
Dengan demikian, selama kita menggunakan 
BirdVit untuk menangani burung mabung, maka kita cukup memberikan porsi 
pakan seperti sediakala tanpa khawatir burung kekurangan “energi masa 
mabung”. Sebab, memang benar energi yang diperlukan burung ketika mabung
 bukanlah energi yang hanya akan mengumpul menjadi lemak tetapi energi 
untuk pertumbuhan bulu seperti asam amino yang mengandung sulfur seperti
 metionin dan sistin.
Anis kembang bermasalah
Untuk burung-burung yang sangat 
bermasalah misalnya bulu mudah patah atau burung sakit-sakitan seusai 
masa mabung, biasanya dikarenakan asupan mineralnya yang kurang. Selain 
digunakan BirdVit, Anda bisa menyertakan pula BirdMineral.
Apa beda BirdMineral dan BirdVit?
Untuk diketahui, ada mineral dan vitamin 
tertentu yang tidak efektif jika digunakan bersamaan. Akan saling 
melemahkan. Karena keduanya sama-sama dibutuhkan burung dalam jumlah 
yang proporsional, maka mineral dan vitamin tertentu hanya bisa dicampur
 dengan komposisi dan volume tertentu.
Seperti diketahui di dalam BirdVit ada sejumlah mineral yang sangat diperlukan burung. Namun kandungan mineral di dalam BirdVit tidak sebesar di dalam BirdMineral karena selain sebagai penjaga vitalitas burung,  BirdMineral juga bersifat mengcover atau mengobati.
Pola perawatan anis kembang masa mabung:
- Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
 - Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari atau kalau untuk penanganan ekstrim burung mabung, bisa dilakukan perawatan ekstem mabung.
 - Jika Anda tidak menggunakan BirdVit atau BirdMineral, pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: stelan jangkrik dibuat 4 ekor pagi dan 4 ekor sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu
 - Meski tidak menggunakan BirdVit dan/BirdMineral, pemberian multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu sangat perlu.
 - Jika Anda tidak menggunakan BirdVit, perlu perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Di samping itu buah pepaya banyak mengandung vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh burung.
 
Lakukan pemasteran 
Masa mabung membuat burung lebih banyak 
pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi 
variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran 
dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara 
burung master.
Untuk pemasteran yang bagus, silakan baca referensinya di sini.
+Penangkaran Anis Kembang: Penangkaran anis kembang relatif mudah dilakukan. Untuk penangkaran anis kembang, bisa dilihat di artikel-artikel kategori penangkaran.
+PROBLEM UTAMA ANIS KEMBANG
1.Gampang rontok bulu
2. Loncat-loncat saat ditrek
3. Tidak juga segera ngerol
4. Nyekukruk tidak semangat
1.Gampang rontok bulu
2. Loncat-loncat saat ditrek
3. Tidak juga segera ngerol
4. Nyekukruk tidak semangat
1. Gampang rontok bulu
Penyebabnya antara lain (1) Makanan mengandung lemak dan/atau kalori tinggi sehingga membuka pori-pori kulit; (2) Bulu belum kuat sudah banyak diadu/ditrek; (3) Selama masa mabung tidak mendapat asupan nutrisi yang baik, terutama mineral. Untuk masalah asupan mineral, bisa gunakan Bird Mineral selama masa mabung atau pasca mabung (ketika mulai terlihat tanda rontok padahal baru saja tuntas mabung).
Penyebabnya antara lain (1) Makanan mengandung lemak dan/atau kalori tinggi sehingga membuka pori-pori kulit; (2) Bulu belum kuat sudah banyak diadu/ditrek; (3) Selama masa mabung tidak mendapat asupan nutrisi yang baik, terutama mineral. Untuk masalah asupan mineral, bisa gunakan Bird Mineral selama masa mabung atau pasca mabung (ketika mulai terlihat tanda rontok padahal baru saja tuntas mabung).
2. Loncat-loncat. Penyebabnya
 adalah kurang birahi atau bisa juga terlalu galak, serta adanya 
gangguan parasit, terutama air sac mite, yakni tungau kantung udara yang
 kasat mata.
Untuk mempercepat birahi burung, bisa dilakukan terapi BirdShout. Jika burung terlalu galak, disemprot sprayer sedikit sebelum tanding; atau bisa juga diberi cacing.
Sementara untuk burung kutuan atau kena 
tungau, burung memang sepertinya tidak kutuan, tetapi sesungguhnya 
membawa tungau di kantung udaranya. Bisa diatasi dengan penyemnprotan Fresh Aves dibarengi pengolesan BirdFresh.
3. Tidak juga segera ngerol
 biasanya disebabkan burung masih terlalu muda, perlu cas betina, dan 
hal utama adalah burung tidak fit. Jika memang perlu, bisa dicas betina 
sebelum tanding. Jangan takut membuat burung ketagihan.
Yang jelas, pastikan burung fit dengan menggunakan produk rawatan harian BirdVit.
4. Nyekukruk tidak semangat, biasanya dikarenakan cacingan. Atasi dengan AscariStop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar