Tips membedakan murai batu Borneo/Kalimantan dan Sumatera
Banyak penghobi yang bingung mengidentifikasi murai batu dari Borneo 
dan Sumatera, jika tidak sedang berbunyi. Kalau dalam kondisi berbunyi, 
memang mudah membedakannya, yakni dengan melihat pengembangan bulu pada 
body.
Untuk murai batu borneo, secara umum mengembangkan bulu sampai hampir
 menyerupai bola (bulat) dimulai dari bulu bawah leher sampai dubur. 
Sedangkan murai batu Sumatera tidak mengembangkan bulu, atau kalau 
mengembangkan bulu hanya sebatas perut ke bawah.
Jadi memang, burung murai batu Sumatera pun ada yang mengembangkan 
bulu ketika bernyanyi, tetapi hanya mengembang pada bagian perut ke 
bawah.
Lantas bagaimana membedakannya kalau sedang tidak berbunyi?
Anda bisa melihat dari rona warna coklat di bagian dada sampai dubur.
 Burung murai batu borneo warna coklatnya cenderung kekuning-kuningan/ 
cerah. Sedangkan untuk murai batu sumatera agak gelap.
Sedangkan untuk burung yang masih muda/trotol tetapi panjang ekornya 
sudah mencapai sekitar 3 cm, bisa dilihat dari jarak antara ujung bulu 
ekor yang putih dengan yang hitam. Untuk burung murai batu borneo, ujung
 ekor putih dan hitam cederung dekat. Sedangkan murai batu sumatera, 
cenderung jauh; atau ekor yang berwarna hitam terlihat tumbuh pesat 
meninggalkan bulu putih.
Jarak antara ujung ekor hitam dan putih ini juga bisa untuk menandai 
apakah seekor murai batu berasal dari Kalimantan atau Sumatera ketika 
dia dalam masa mabung. Pertumbuhan bulu putih dan hitam hampir sama pada
 murai batu borneo, sedangkan pada murai batu sumatera, bulu hitam lebih
 pesat tumbuhnya.
Meski demikian, tips yang saya berikan di atas tidak mutlak 
kebenarannya karena hal itu hanya berdasar pengamatan saya selama ini. 
Jika Anda menemukan hal yang berbeda, saya akan sangat berterima kasih 
untuk menerima masukan, saran dan kritik Anda.
sumber 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar