Sayang, kalau Suzuki GSX600 terus teronggok bertahun-tahun di 
bengkel. Akhirnya, Ariawan Wijaya (28), pemodifikator dan pemilik 
bengkel Baru Motor Sport (BMS) coba menyulap tampilan standar moge 
Jepang itu bergaya cafe racer  (CR) yang lagi tren di kalangan modifikator.
"Motor ini memang sudah lama saya miliki dan pemberian dari teman di 
Kalimantan, tapi waktu itu belum kepikir mau diapakan sampai akhirnya 
dapat ide yang ekstrem kayak gini," jelas Ari.
Suatu risiko harus diterima Ariawan memilih modif aliran CR yang 
tergolong radikal. Ia harus merelakan seluruh bagian dari sepeda motor 
terbuang, kecuali mesin. Seperti rangka utama dibuat dengan pipa 0,5 
inci untuk menopang jantung pacu. Lalu pipa 0,25 inci untuk side frame sebagai ciri khas tersendiri, mengingat itu biasanya ada pada aliran naked bike saja tapi bisa dikolaborasi secara baik oleh Ari.
Lalu, jika cafe racer dikenal dengan style yang 
tegak lurus dan ramping, Ari coba sedikit melencang dari tradisi CR. Ini
 tampak pada tangki bahan bakar yang besar dan buritan yang ramping 
serta sedikit "nungging". Lantas, bukan aksen warna krom yang coba 
ditampilkan pada cafe racer melainkan perpaduan emas dan merah. Untuk emas diberikan pada akesoris dari X-Race dan Rizoma, mulai dari segitiga, handgrip, footstep dan tabung oli rem. Kemudian merah pada rangka dan up-side-down berukuran 50 mm dari Marzocchi.
"Klasik itu hanya sebagai konsep saja tapi sebenarnya sentuhan modern tetap jadi suguhan utama untuk cafe racer
 berbodi 'kebo' ini," ujar bapak anak satu itu. Agar penampilan 
kaki-kaki sesuai dengan tongkrongan motor yang besar, moge tersebut 
diberi pelek superbike Carrozeria 3.5x16.5 depan dan 6.25x16.5 belakang.
 Lalu dibalut ban besar dari Mettzeler Silk Racetech K1 120/65-16.5 
depan, serta 190/45-16.5 di belakang. 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar