Ada
 dua bagian senar yaitu main line dan hook line. Pemakaian senar juga 
harus kita sesuaikan dengan tujuan atau apa yang ingin kita dapatkan 
ketika kita memancing, apakah ikan kecil atau ikan besar. Dari jenis 
ikan yang akan kita pancing inilah diameter senar kita sesuaikan.
Senar atau kenur / line ini sendiri, adalah suatu tali terbuat dari bahan khusus yang digunakan untuk memancing. Di senar atau Line inilah kail (hooks), pelampung (floats), timah (sinker) dan asesoris lainnya berkumpul.
Memilih Kenur Pancing / Senar Pancing
Hal
 pertama yang perlu diketahui dalam memilih senar adalah kualitas dari 
bahan senar tersebut yang masing-masing senar mempunyai ciri khas 
tertentu. Semakin bagus kualitas senar yang kita pakai, sudah pasti semakin mahal harganya.
Senar yang baik mempunyai mutu stabil. Senar
 yang baik ini dibuat dari bahan baku berkualitas, dengan menggunakan 
mesin yang baik dan dengan proses dan quality control yang baik pula. Kestabilan senar dimaksud adalah jika
 dibuat dengan quality control yang ketat seperti diameter, kekuatan 
(strength), kekuatan ikat senar (knot strength), perpanjangan senar pada
 saat ditarik (elongation), daya lentur (flexibility) dan ketahanan 
gesek (abrasion resistance).
Jenis-jenis Senar Pancing yang ada dipasaran ada dua yakni Monofilament dan Multifilament. Monofilament adalah Senar dengan serabut (filament) tunggal, dan terbuat dari bahan dasar nylon.
Sedangkan
 Multifilament adalah Senar yang memiliki banyak serabut. Permukaan 
senar jenis ini kasar, tidak sehalus senar dari bahan nylon. Jenis Senar
 Pancing ini banyak dipakai pemancing hobi dan biasanya digunakan untuk 
lomba.
Cara Mengetahui Karakteristik Kenur Pancing Anda.
Kekuatan (strength) : Seberapa mampu senar dapat menahan beban. Tes kekuatan ini dilakukan dengan menggunakan universal testing machine
 dengan menarik senar sepanjang 50 cm dengan kecepatan tarikan 200 mm 
permenit, kemudian senar diuji sampai putus untuk melihat kekuatan 
maksimalnya.
Kekuatan Ikat Senar (knot strength) : Kekuatan ikat pada simpul, dimana senar
 akan putus disimpul. Umumnya kekuatannya diukur dengan pons (lbs) atau 
kg (kilogram). Tes kekuatan simpul dilakukan sama dengan tes kekuatan 
senar dengan membuat simpul pada tengah-tengah senar yang akan diuji, 
sampai senar putus pada simpul.
Perpanjangan
 Senar Pada Saat Ditarik (elongation) : Senar akan mengalami 
perpanjangan/mulur pada saat menarik beban, sampai titik maksimal dari senar itu tidak dapat mulur lagi. Tes dilakukan dengan menarik senar sampai titik maksimal senar akan putus.
Ketahanan
 Gesek (abrasion resistance) : Senar yang tidak mudah terkikis / abrasi 
apabila terkena batu karang, penuntun senar pada joran dan tempat jalannya senar pada reel.
 Tes dilakukan dengan menggesek senar sampai putus dengan menggunakan 
amplas berputar dan dihitung jumlah putarannya. Makin banyak jumlah 
putaran, menunjukkan senar semakin tahan terhadap gesekan.
Kelenturan (flexibility) : Resistensi senar saat ditekuk. Tes dilakukan dengan mengukur resistensi senar pada saat ditekuk. Makin besar resintensinya menunjukkan senar semakin kaku.
Cara Mengukur Kekuatan Senar Pancing
Senar Pancing ini, bisa kita uji dengan dua cara. Yaitu dengan menggunakan Alat Pengetesan Senar
 dan Manual. Alat Pengetesan Senar berupa mesin khusus untuk tes senar. 
Keakuratan pengetesan dengan menggunakan alat mesin ini lebih baik 
dibandingkan dengan secara manual.
Pengukuran
 secara manual, bisa kita lakukan dengan memakai sebuah timbangan, 
kemudian senar ditarik (timbangan menunjukkan suatu angka) sampai senar 
tersebut putus.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar