Label

Rabu, 06 Juni 2012

Jangan Salah Pilih Pelek


Memilih pelek memang gampang-gampang susah. Bukan sekedar model, banyak hal mesti dipertimbangkan, terutama menyangkut keselamatan dan juga kenyamanan. Jamal, pemilik gerai pelek MdM di Fatmawati, Jakarta Selatan memberi jurus dalam memilih pelek.
Desain
Tidak semua desain pelek cocok dengan karakter mobil.  "Untuk mobil kecil seperti Jazz, Yaris, March paling pas menggunakan model jari-jari atau palang," ujar Jamal. Sedangkan mobil medium atau lebih besar seperti Toyota Altis, Honda Civic atau Mercedes-Benz C-Class cocok dengan tipe monoblock. Bisa juga menggunakan model jari-jari asalkan jaraknya lebih rapat.
Ukuran
Ingat! Penggunaan pelek dengan ukuran lebih besar dari standarnya bisa mengubah beberapa komponen kaki-kaki mobil. Untuk mobil kecil, maksimal diameter pelek 17 inci. Sedan medium maksimal 18 inci dan saloon bisa menggunakan pelek hingga ukuran 20 inci.
Lebar
 Pelek lebar sedang naik daun.Jika ingin menggunakannya, perhitungkan ruang spakbor. Pastikan saat belok masih leluasa alias tidak mentok dinding dalam atau piringan penampang per bagian bawah. Disarankan, mobil kecil, lebar maksimum 7 inci, medium 8 inci dan saloon 10 inci.
Offset
 Posisi pelek harus sejajar dengan bibir fender. Semisal, ukuran standar pabrik 40. Jika ingin posisi lebih ke dalam, maka angkanya harus lebih besar. Sebaliknya, ingin lebih menempel dengan bibir fender, angkanya lebih kecil. Toleransinya tambah atau kurang 2 poin dari standarnya.
Jamal berpesan, ketika tertarik dengan pelek yang diinginkan, sebaiknya coba langsung saat itu. Karena, ada tukang pelek yang tidak mau mencoba takut ada yang lecet.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar